
Yogyakarta (06/08). Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Workshop Pembaharuan RPS dan Bahan Ajar Mata Kuliah Institusional (MKI) Kewirausahaan. Acara ini dilaksanakan pada Rabu, 06 Agustus 2025, mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB.
Kegiatan ini dihadiri oleh Dr. Ishafit, M.Si., selaku kepala LPP UAD, Prof. Dr. apt. Nanik Sulistyani, M.Si., selaku Kepala Bidang Pengembangan Kurikulum LPP UAD, Nugraheni Rintasari, S.E., M.Sc., selaku Koordinator MKI Kewirausahaan, serta dosen pengampu MKI Kewirausahaan dari berbagai program studi di lingkungan UAD.
Dalam arahannya, Dr. Ishafit menekankan “Pola pikir sebagai saudagar mencerminkan semangat untuk tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga mengkomersialkan teknologi dan keahlian sesuai bidang keilmuan masing-masing, sehingga ilmu tidak berhenti pada tataran teoritis, melainkan berkembang dan memberi manfaat nyata.,” ucap beliau. Selain itu, Prof Nanik juga menambahkan “MKI Kewirausahaan diharapkan mampu menjawab tantangan zaman, seperti meningkatnya pengangguran dan pesatnya perkembangan AI, dengan membekali mahasiswa keterampilan digital yang relevan” ucap beliau.
Sesi berikutnya dipandu oleh Nugraheni Rintasari, S.E., M.Sc., yang membahas Evaluasi RPS MKI Kewirausahaan dilakukan sebagai respons terhadap situasi yang terus berkembang, khususnya dalam bidang marketing dan e-commerce yang kini semakin mengandalkan teknologi digital.
Pemanfaatan AI, Canva, Akulaku serta Buku Warung menjadi bagian penting dalam peningkatan keterampilan mahasiswa. Melalui hasil workshop, telah disepakati akan ada pembaruan RPS KWU yang nantinya diselaraskan di seluruh PTMA se-Indonesia, meskipun saat ini masih pada tahap kesepakatan materi. Agenda hari ini difokuskan pada proses pembaruan RPS KWU agar lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
Dalam sesi evaluasi perkuliahan, Arnabun, S.E., M.M., menyampaikan materi MKI Kewirausahaan yang hanya 2 SKS dirasa kurang maksimal untuk membahas topik penting seperti studi kelayakan dan pembukuan, padahal hal ini penting untuk membangun minat berwirausaha. Tugas diberikan berkelompok dengan pengumpulan H+7 agar lebih ringan, namun masih ada kendala. Sistem OBE di portal juga menyulitkan, terutama bagi Dosen Luar Biasa (DLB), karena fitur nilai dan CPL tidak selaras dengan Excel. Diperlukan pelatihan teknis dan perbaikan sistem agar penilaian lebih akurat dan efektif.
Bu Nugraheni Rintasari, S.E., M.Sc., memberikan tanggapan “Koordinator selalu meminta agar dosen melakukan tag/input di SIA, sehingga koordinator otomatis tercatat sebagai pengembang RPS, sementara di beberapa fakultas seperti Kedokteran, dosen belum melakukan tag sehingga tidak dapat menginput RPS. Materi RPS sendiri disusun oleh prodi Akuntansi dan Manajemen, sehingga topik seperti studi kelayakan disusun secara detail. Namun, penugasan dalam RPS perlu dievaluasi kembali agar tidak semua materi wajib disertai tugas, demi mengurangi beban mahasiswa dan dosen” ucap beliau.
Workshop ini ditutup dengan pembaharuan bahan ajar, serta pembaharuan RPS. Diharapkan, hasil workshop ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran MKI Kewirausahaan di berbagai program studi UAD.