LPP dan LPSI UAD menyelenggarakan Studium Generale Semester Ganjil TA 2025/2026, Perkuat Peran Pendidikan Tinggi dalam Pencapaian SDGs dan Integrasi Ilmu

Yogyakarta (08/10). Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan Lembaga Pengembangan dan Studi Islam (LPSI) sukses menyelenggarakan Studium Generale ke-10 secara virtual pada Rabu, 8 Oktober 2025. Acara ini ditujukan bagi mahasiswa program magister, doktoral, dan profesi UAD, dengan mengusung tema besar “The Role of Higher Education in Achieving the Sustainable Development Goals (SDGs)” dan “From Fragmentation to Unification: Merancang Program Riset Pascasarjana yang Menyatukan Sains, Sosial-Humaniora, dan Nilai Al-Islam” Kegiatan ini merupakan komitmen UAD untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang kompetitif dan berkontribusi signifikan terhadap pembangunan berkelanjutan. Selain itu, acara ini juga menjadi forum untuk memperluas wawasan dan mendorong kolaborasi lintas disiplin ilmu.

Acara Studium Generale ini dipandu oleh Dr. Ratri Nur Hidayati, M.Pd.B.I. selaku MC sekaligus moderator. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ainin Nuzha Izzatin Fauzia, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan UAD dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Sang Surya. 

Laporan Pelaksanaan Studium Generale oleh Dr. Ishafit, M.Si. selaku kepala LPP UAD yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Studium Generale merupakan kolaborasi antara LPP dan LPSI, bertujuan memberikan wawasan kepada mahasiswa pascasarjana, baik mahasiswa baru maupun mahasiswa aktif. Beliau menekankan pentingnya bagi seorang ilmuwan untuk memiliki pengetahuan di luar bidang keahliannya agar mampu menyelesaikan persoalan dunia yang semakin kompleks secara komprehensif dan holistik. 

Studium Generale dibuka secara resmi oleh Prof. Sunardi S.T., M.T.,Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UAD. Dalam sambutannya, Prof. Sunardi menyampaikan selamat datang kepada para mahasiswa pascasarjana tahun akademik 2025-2026 sebagai keluarga besar UAD. Beliau juga memaparkan Visi UAD, yaitu menjadi perguruan tinggi yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa dan umat manusia, dan dijiwai nilai-nilai Islam. Nilai dasar yang dikembangkan UAD adalah Inovatif, Profesional, dan Dedikatif.

Sesi pertama menampilkan pembicara internasional, Mr. Kim Kenneth P. Roca, yang merupakan salah satu dosen dari College of Agriculture, Forestry, and Environmental Sciences di Western Philippines University (WPU), Palawan, Filipina. Beliau juga menjabat sebagai Focal Person for International Communications di Kantor Internationalization and External Affairs WPU. Mr. P. Roca menyampaikan materi berjudul “The Role of Higher Education in Supporting to Achieve Sustainable Development Goals“. Beliau menekankan bahwa institusi pendidikan tinggi harus menjadi “Champion” atau penggerak utama SDGs, bukan sekadar partisipan. 

Sesi kedua menghadirkan Prof. Dr. Rd. Mulyadhi Kartanegara dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, seorang pakar filsafat Islam. Prof. Mulyadhi membawakan materi “From Fragmentation to Unification: Merancang Program Riset Pascasarjana yang Menyatukan Sains, Sosial, Humaniora, dan Nilai Islam”. Prof. Mulyadhi menegaskan bahwa Islam memiliki tradisi ilmiah yang kaya, dan bahwa sains pada dasarnya tidak pernah dilepaskan dari kerangka berpikir metafisik dan spiritual. Konsep unifikasi ilmu dalam Islam dimungkinkan karena adanya Hierarki Wujud dan Hierarki Ilmu. Metafisika berfungsi sebagai basis dan induk yang mempersatukan seluruh cabang ilmu pengetahuan.

Antusiasme peserta pada Studium Generale tampak sangat tinggi, tercermin dari jumlah partisipan yang mencapai lebih dari 420 orang dari beragam program studi pascasarjana UAD. Tingginya minat diperkuat oleh sesi diskusi yang interaktif, terbukti ketika seorang peserta mengajukan pertanyaan kritis dan relevan: “Dalam konteks kemajuan teknologi dan kecerdasan buatan (AI) saat ini, bagaimana kita bisa memastikan bahwa nilai-nilai keislaman tetap menjadi landasan etika dalam sains dan penelitian?” Pertanyaan mendalam tersebut menegaskan komitmen para mahasiswa pascasarjana untuk mengintegrasikan etika dan nilai-nilai agama dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi modern.

Kegiatan Studium General ini diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa tentang peran vital pendidikan tinggi dalam mewujudkan SDGs dan menekankan bahwa ilmu yang dikejar harus diimplementasikan dengan semangat integrasi antara ilmu pengetahuan, nilai kemanusiaan, dan moralitas keislaman demi kemaslahatan umat dan keberlanjutan kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *