LPP dan LPSI UAD menyelenggarakan Studium Generale #9: Tekankan ‘Deep Learning’ dalam Bingkai Unifikasi AIK untuk Mahasiswa Pascasarjana dan Profesi

Yogyakarta (19/04). Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan Lembaga Pengembangan dan Studi Islam (LPSI) sukses menyelenggarakan Studium Generale #9 secara virtual pada Sabtu, 19 April 2025. Kegiatan ini khusus ditujukan bagi seluruh mahasiswa baru program pascasarjana (S2 dan S3) dan profesi UAD tahun ajaran genap 2024-2025 dengan mengusung tema besar “Developing and Assessing Global Competencies of Deep Learning” dan “Deep Learning dalam Bingkai dalam Unifikasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)”. Studium Generale ini bertujuan untuk menyambut mahasiswa baru, mempererat silaturahmi, dan berbagi ilmu.

Acara Studium Generale ini dipandu oleh Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A. selaku MC dan Drs. Bambang Widi Pratolo, M.Hum., Ph.D, selaku moderator. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Amir Abdul Aziz, S.Pd., dan dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Sang Surya. 

Laporan pelaksanaan Studium Generale disampaikan oleh Dr. Muhammad Lailan Arqam, M.Pd., selaku Kepala Bidang Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) LPSI UAD.  Dr. Muhammad Lailan Arqam, M.Pd. menyoroti kekhasan tema kali ini, yaitu mencoba mengintegrasikan isu “deep learning” dengan pendekatan Unifikasi Ilmu, yang menjadi paradigma ilmu di UAD. Integrasi ini diharapkan dapat memperkaya perspektif mahasiswa dalam mencari solusi atas persoalan yang tidak lagi bisa dijawab hanya dengan satu bidang ilmu semata.

Studium Generale dibuka secara resmi oleh Dr. Nur Kholis S.Ag., M.Ag., Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UAD. Dalam sambutannya, Dr. Nur Kholis menjelaskan bahwa AIK di UAD memiliki tiga dimensi: sebagai materi pembelajaran, panduan perilaku seluruh sivitas akademika, dan tata kelola yang harus merujuk pada nilai-nilai Islam dan Kemuhammadiyahan. Dr. Nur Kholis S.Ag., M.Ag. juga menegaskan kembali komitmen UAD terhadap konsep Unifikasi Ilmu, di mana ke depan diharapkan seluruh materi pembelajaran di semua program studi dapat terintegrasi dengan nilai-nilai AIK yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadis. 

Sesi pertama menghadirkan Bapak Yanuar Dwi Prasetyo, Ph.D., yang membawakan materi “Developing and Assessing Global Competencies of Deep Learning”. Dosen yang berasal dari  Universitas Lampung (UNILA) tersebut memaparkan bahwa Deep Learning di tataran internasional (New Pedagogies for Deep Learning/NPDL) fokus pada pencapaian Six Global Competencies. Bapak Yanuar Dwi Prasetyo, Ph.D., membandingkan konsep NPDL dengan Pembelajaran Mendalam (Kementerian), yang di Indonesia lebih menekankan pada penciptaan suasana belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan (fokus pada proses), alih-alih pada profil lulusan (fokus pada luaran). Beliau juga menyoroti kelebihan konsep Indonesia yang mencakup elemen keimanan dan ketakwaan serta kesehatan dalam profil lulusan, yang tidak eksplisit ada dalam Six Global Competencies.

Sesi kedua diisi oleh Prof. H. Ahmad Muttaqin, S.Ag., M.Ag., M.A., Ph.D., yang membawakan materi “Deep Learning dalam Bingkai dalam Unifikasi Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK)”. Beliau mengawali dengan menyampaikan potret realitas pendidikan di Indonesia, termasuk temuan siswa yang kurang literasi dasar (membaca dan berhitung) dan skor PISA yang menurun, yang berbanding terbalik dengan tingginya tingkat religiusitas masyarakat Indonesia, yang juga masih dibarengi dengan tingginya angka korupsi. Fenomena ini mencerminkan adanya dikotomi antara ilmu dan agama. Prof. H. Ahmad Muttaqin, S.Ag., M.Ag., M.A., Ph.D., menegaskan bahwa Deep Learning dapat menjadi jawaban dan harapan baru untuk mengatasi kondisi pendidikan yang memprihatinkan. 

Antusiasme peserta pada Studium Generale #9 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terlihat sangat tinggi, tercermin dari jumlah partisipan yang mencapai lebih dari 380 orang dari beragam program studi pascasarjana dan profesi UAD. Tingginya minat diperkuat oleh sesi diskusi yang interaktif, terbukti ketika seorang peserta mengajukan pertanyaan kritis dan relevan: “Sejauh mana deep learning dapat diterapkan secara menyeluruh dalam pengembangan konten pembelajaran adaptif dan interaktif di sekolah?”. Pertanyaan mendalam tersebut menegaskan komitmen para mahasiswa pascasarjana dan profesi untuk memahami dan mengaplikasikan pendekatan pembelajaran mendalam dalam menghadapi tantangan inovasi pendidikan di era modern.

Rangkaian acara Studium Generale #9 ini diharapkan agar ilmu yang diperoleh bermanfaat dan seluruh mahasiswa baru program pascasarjana dan profesi di UAD diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menuntut ilmu serta menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk menerapkan Deep Learning dalam studi mereka, yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi kemaslahatan yang lebih besar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *